104 Orang Santri Baru Sukses laksanakan Tes Gelombang Pertama

 

Pondok Pesantren Bahrul Huda Sukses laksanakan Ujian Tes Gelombang pertama. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Minggu 19 Maret 20223.  Pelaksaan di mulai pada pukul 07.50 wib di awali ujian tulisan yang terdiri dari 4 Ruang yang di awasi oleh 4 orang guru yaitu, Mira, Dewi, Senah dan Agus Mentari. Mereka terdiri dari guru SMP IT dan MA Plus.

Ujian tes gelombang Pertama di mulai dengan pengarahan oleh ketua Pelaksana PPDB 2023 yaitu Ustaz Muhammad  Shofian  Tsauri M.Pd yang memberikan arahan untuk para calon santri baru, agar mengikuti agenda tersebut dengan tertib dan teratur.

Ustaz Sofian Tsausuri selaku ketua pelaksana dalam sambutannya mengungkapkan, Selamat datang para calon santri baru, mujahid calon ulama di masa depan. terimakasih kepada orang tua atas waktunya, telah menyempakan hadir pada mengetesan pada hari ini. semoga ini menjadi awal yang baik, niat baik pada bapak ibu mempercayai memilih Pesantren kami sebagai lembaga untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya. Muda-mudahan menjadi suatu kebaikan yang ternilai kedepannya.

Alhamdulillah Partisifasi bapak/ibu yang sudah pagi-pagi menyempatkan hadir pada tes gelombang pertama, semoga niat baik ibu menjadi amal kebaikan bagi para tua yang telah menitipkan anaknya menjadi generasi penerus bangsa, yang cinta agama nusa dan bangsa, ungkap sofian.”

terlaksana tersebut berkat dukungan dari panitia inti, dewan guru dan pengurus OSABA yang terlibat mengatur, mengoordinir terlaksana acara tersebut berjalan dengan lancar.

Ujian lisan berlangsung pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 di lantai dua yang ujian oleh sepuluh orang yaitu, Fajar Siddik Anggara, Munawir Pirba, Mizar Zulmi, Sukri, Mad liwat, Sudar, Rano, Wais Al-Qorni, Darul Hafiz dan Muhammad Lazim.

Di lain pihak Fajar siddik Anggara sebagai penessahat PPDB 2023  dalam diskusinya beliau berpesan kepada seluruh panitia selaku berkoordinasi kepada seluruh panitia dan penanggung jawab tiap bagian  agar tetap kompak, solid, walaupun masih banyak kekurangan-kurangan dilapangan yang terjadi.

Saya rasa sediki banyaknya kekurangan itu hal yang klasik yang tidak perlu untuk di permasalahkan, dan menjadi evaluasi bagi panitia, semoga menjadi pembelajaran di tes selanjutnya agar mempersiapan semua dengan matang, sehingga kita dapat minimalisirk kekurang-kekurangan yang terjadi dilapangan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *