SEJARAH SINGKAT
Madrasah Aliyah (MA) Plus Bahrul-Huda merupakan refleksi dari komitmen Yayasan Bahrul-Huda terhadap salah satu misinya, yakni ikut serta menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui penyelenggaraan satuan pendidikan pada jalur sekolah sejak pendidikan pra sekolah hingga pendidikan Menengah, serta pendidikan jalur luar sekolah seperti majlis ta’lim, pondok pesantren dan kursus-kursus (Anggaran Dasar Pasal 3). Sejak Yayasan ini didirikan pada 28 Mei 2016 dengan Akta Notaris Yurni, S.H., M.Kn, No. 08.-. Perkembangan ini menunjukkan kemajuan yang positif. Hal ini terlihat dari indikator respon masyarakat dan jumlah pelamar calon siswa baru.
Berangkat dari potensi tersebut, panitia pendirian menyiapkan proposal pendirian mengenai desain Sekolah Menengah Kejuruan Informatika yang akan didirikan terutama menyangkut tujuan, visi, misi, target, strategi, dan model pembelajaran serta manajemennya. Setelah melewati serangkaian pembahasan proposal bersama Pengurus Yayasan yang di dilaksanakan pada tanggal 02 Maret 2018, yang akhirnya isi perencanaan dan program ini disetujui pihak Yayasan.
Setelah tahap persiapan dianggap mencukupi terutama yang berkaitan dengan penyediaan/pembuatan perangkat keras dan lunak, maka Yayasan mengusulkan permohonan pendirian Madrasah Aliyah (MA) Plus.
BENTUK DAN NAMA MADRASAH
Bentuk, nama madrasah
Adapun bentuk Madrasah yang akan di usulkan oleh Yayasan Bahrul Huda Sarangmandi Kec.Sungaiselan kepada Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Propinsi Kep. Bangka Belitung adalah Madrasah Aliyah atau setingkat SMU/SMK dengan Profil sebagai berikut:
Bentuk Madrasah : Madrasah Aliyah
Nama Madrasah : MA Plus Bahrul Huda (MA Plus BHD)
Bentuk Logo MA. Plus Bahrul Huda Sungaiselan adalah:
Segi enam :Lambangkeimanan.
Empat Bintang segi lima : Lambang Ahlusunnah
Lima sinar : Lambang syi’ar Agama Islam
Api : Lambang kesemangatan
Tugu dan pondamen : Lambang Proklamasi dan keteguhan
Buku : Lambang sumber hukum
“Melahirkan generasi yang siap menyongsong masa depan cerah baik duniawi maupun ukhrawi”.